Sabtu, 18 Juli 2009

Musim Mudik = Musim Kecelakaan?

Momen Lebaran yang hadir setiap tahun selalu menimbulkan kesibukan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Mereka menyambut hari tersebut dengan penuh suka cita. Dan, satu hal yang sudah menjadi ciri khas masyarakat menjelang akhir bulan Ramadhan adalah melakukan mudik ke kampung halaman. Ya, mudik sudah menjadi tradisi bagi bangsa ini--yang mayoritas beragama Islam--dalam menyambut datangnya hari kemenangan di bulan Syawal.

Walaupun selalu mengalami berbagai hambatan, seperti macet di jalan, kesulitan mendapat karcis atau tiket kendaraan, kelelahan selama dalam perjalanan, kemungkinan mengalami tindak kriminal dan lainnya, termasuk tetap tingginya angka kecelakaan pada momen mudik tersebut yang setiap tahun selalu menyebabkan nyawa ratusan pemudik melayang, namun tidak menyurutkan minat masyarakat untuk tetap melakukan tradisi mudik.

Bila menilik data pihak kepolisian pada 2007 lalu, angka kecelakaan pada arus mudik Lebaran selama H-7 sampai H+7, tercatat korban meninggal 789 orang. Rata-rata kecelakaan yang terjadi adalah yang menggunakan transportasi darat, seperti kereta api, mobil, bus, atau sepeda motor.

Sedangkan pada arus mudik tahun ini (2008) juga sudah terjadi beberapa kecelakaan yang memakan korban jiwa. Diantaranya adalah tabrakan antar bus di daerah Rembang, yang menewaskan tujuh orang dan menyebabkan 32 lainnya luka-luka [SINDO, 30/09]. Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal sendiri mengaku telah bekerja keras, namun masih belum dapat membuat angka kecelakaan menjadi nol.

Yang terbaru adalah tabrakan antara Kereta Api dengan mobil pribadi yang terjadi di dua lokasi berbeda, yakni Kabupaten Grobogan dan Klaten Utara , yang menewaskan sepuluh penumpang mobil. Ketiga bentuk kecelakaan tersebut terjadi di daerah Jawa Tengah.

Meski masih banyak terjadi kecelakaan yang menimpa para pemudik, namun Direktur Lalu Lintas, Brigjen Yudi Susharyanto mengatakan korban kecelakaan lalu lintas sudah menurun hingga 50 persen bila dibandingkan hari yang sama pada tahun lalu (2007). Untuk itu, pemerintah berkomitmen dapat menurunkan angka kecelakaan, sehingga terus turun setiap tahunnya.

Memang bila dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun ini yang mencapai sekitar 26 juta orang, jumlah pemudik yang menjadi korban kecelakaan terbilang 'kecil'. Namun, hal tersebut tetap disayangkan karena sebagian penyebab dari kecelakaan yang terjadi adalah karena para pemudik masih lalai dan kurang disiplin saat berkendara.

Karenanya, diperlukan kesadaran dari semua pihak agar tradisi mudik bisa berjalan dengan lancar, aman, dan tertib tanpa harus menelan korban jiwa. Jangan sampai niat untuk berbagi kebahagiaan di kampung halaman harus pupus karena kelalaian dari pengendara dan para pemudik yang kurang sabar dalam perjalanan.

0 komentar:

Posting Komentar